Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 05:08:51【Resep】670 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(528)
Artikel Terkait
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas
- Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi
- Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
- SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
Resep Populer
Rekomendasi

BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam

Bantuan meningkat, penjarahan truk bantuan di Gaza turun drastis

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI